Membangun Budaya Keselamatan Pertambangan yang Kuat di Area Kerja Titan Infra Energy


Setiap perusahaan tambang memiliki tanggung jawab untuk menjadikan wilayah operasional mereka sebagai tempat kerja yang aman, sehat, dan selamat bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pertambangan. Tujuan utama perusahaan adalah mencapai standar keselamatan yang baik dan mendukung kelangsungan bisnis mereka. Dalam hal ini, pencegahan kecelakaan yang dapat menyebabkan cedera pada karyawan dan kerugian materiil, serta pencegahan penyakit akibat kerja, menjadi perhatian penting.

Partisipasi Aktif dalam Mewujudkan Keselamatan Pertambangan

Untuk mencapai tujuan tersebut, partisipasi aktif dari seluruh karyawan, mitra kerja, dan pemangku kepentingan di area tambang sangat diperlukan. Semua pihak harus bekerja sama dalam pengelolaan keselamatan pertambangan untuk menciptakan budaya keselamatan yang kuat dan terjaga di lingkungan kerja.

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP): Dasar untuk Mencapai Keselamatan

Dalam sektor pertambangan, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) menjadi keharusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. SMKP adalah kerangka kerja yang diterapkan dalam semua kegiatan pertambangan, termasuk kegiatan operasional dan pendukungnya.

Titan Infra Energy dan Grup Perusahaan di Bawahnya

Titan Infra Energy dan seluruh grup perusahaan yang berada di bawahnya telah mengimplementasikan SMKP di seluruh area kerja mereka. Meskipun sistem manajemen keselamatan di setiap anak perusahaan memiliki nama yang berbeda, seperti Sapta Manunggal yang diterapkan di PT Manggala Usaha Manunggal, Banjarsari Pribumi Safety Management System di PT Banjarsari, Bara Anugrah Sejahtera Safety Management System di PT Bara Anugrah Sejahtera, serta Servo Lintas Raya & Swarnadwipa Dermaga Jaya Safety Management System di PT Servo Lintas Raya dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya, landasan dan prinsip utamanya tetap bersumber dari SMKP yang diamanahkan oleh peraturan Kepdirjen Minerba No.185.K/37.04/DJB/2019.

Budaya Keselamatan Pertambangan: Fokus Utama di Area Kerja Titan Infra Energy

Penerapan SMKP di seluruh area kerja Titan Infra Energy bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan pertambangan yang melekat dan terjaga. Budaya keselamatan adalah sikap, perilaku, dan kebiasaan yang diterapkan oleh semua individu di dalam perusahaan. Budaya keselamatan yang kuat akan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera.

Dalam menciptakan budaya keselamatan, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan seluruh elemen di dalam perusahaan. Berikut adalah beberapa aspek penting yang menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan budaya keselamatan di area kerja Titan Infra Energy:

1. Kepemimpinan yang Berkomitmen

Kepemimpinan yang berkomitmen terhadap keselamatan merupakan kunci utama dalam menciptakan budaya keselamatan yang kuat. Para pimpinan perusahaan harus memberikan contoh yang baik dengan menerapkan praktik keselamatan di semua tingkatan organisasi. Mereka harus memberikan dukungan, sumber daya, dan pelatihan yang dibutuhkan agar seluruh karyawan dapat bekerja dengan aman dan bertanggung jawab.

2. Pelatihan dan Pendidikan Keselamatan

Pelatihan dan pendidikan keselamatan merupakan investasi penting bagi perusahaan. Setiap karyawan harus mendapatkan pelatihan yang memadai mengenai prosedur keselamatan, penggunaan alat pelindung diri, dan tindakan darurat. Selain itu, perusahaan juga harus menyediakan program pelatihan lanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran karyawan tentang risiko keselamatan yang ada di lingkungan kerja.

3. Identifikasi dan Pengendalian Risiko

Pengidentifikasian risiko potensial di lingkungan kerja adalah langkah awal yang penting dalam mengelola keselamatan. Perusahaan harus secara rutin melakukan evaluasi risiko dan mengimplementasikan langkah-langkah pengendalian yang tepat. Upaya ini meliputi peningkatan desain sistem, penggunaan peralatan yang aman, pemantauan kualitas udara, pengendalian kebisingan, serta penerapan prosedur pengendalian bahan kimia dan limbah.

4. Komunikasi dan Partisipasi

Komunikasi yang efektif antara seluruh pihak terkait menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. Perusahaan harus memastikan adanya saluran komunikasi yang jelas dan terbuka antara karyawan, manajemen, mitra kerja, dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, partisipasi aktif semua individu dalam pengambilan keputusan terkait keselamatan sangat penting untuk mencapai tujuan bersama.

5. Audit dan Evaluasi Kinerja

Audit dan evaluasi kinerja secara berkala merupakan langkah penting dalam memastikan keefektifan SMKP yang diterapkan. Proses ini melibatkan pengumpulan data, analisis risiko, dan penilaian kinerja terhadap kebijakan dan prosedur keselamatan yang ada. Dengan demikian, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas keselamatan.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, Titan Infra Energy dan grup perusahaan di bawahnya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja tambang yang aman, sehat, dan selamat bagi semua pihak yang terlibat. Budaya keselamatan pertambangan yang kuat akan menjadi pijakan utama dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan kesejahteraan karyawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuka Era Baru Manggala Mengejar Keunggulan dengan Truk Listrik di Tambang Batu Bara

PT Ganda Alam Makmur Anak Perusahaan Titan Group Tambang dengan Sumber Daya Batubara yang Melimpah

Anak Perusahaan Titan Infra Energy Group di Muara Enim